Tuesday, July 30, 2013

Malaria, Hujan, dan Malam

Aku bosan menuliskan hal-hal romantis,
kadang, karenanya otakku berkata aku bajingan melankolis, seperti seorang kekar penuh goresan hasil sayatan pisau pada pelipis dan pipinya. Otot-otot steroid yang menggembung berurat pada lengannya. Hanya saja dengan tatto cupid merah jambu.

Seperti malam ini, hujan lebih deras dari biasanya. Mungkin parasit malaria sedang berpesta, yang jelas onggokan daging ini terasa beku. Setauku beku membuat daging lebih tahan lama.Walaupun otak bebalku belum menemukan teori yang pas, apakah hal yang sama berlaku juga pada serakan tulang belulang yang bernyawa.

Jari-jari kaki bergerak menggigil, dingin. hilir darah dengan sumber yang mulai mengering, aliran yang sama menyerbu muara yang kalian sebut jantung. Aku sendiri lebih suka menyebutnya hati, karena disana berdetak lebih kencang saat memenatapmu, bahkan hanya dengan gambar dirimu. Aku percaya degupan itu terjadi karena diletakkannya perihal yang Tuhan sebut cinta. Pada imajinasiku letak cinta adalah hati bukan jantung. atau mungkin mereka hal yang sama yang kita sebutkan dengan cara yang berbeda. Bagaimana jika kita sepakati saja menyebutnya jantung hati? Tapi jika kamu adalah jantung hatiku, apakah berarti kamu juga muara aliran darahku?

Mataku tak juga terpejam, hari ini Senin,02.00 WIT. Aku tidak sedang memikirkanmu, jadi jangan terlalu senang dulu. Entah apa yang membuat adrenalinku ini meningkat tanpa sedikitpun kafein yang kutelan seharian ini, mesencephalon pada otakku melarang mataku terpejam. Lalu aku mulai menulis. Saat aku menuliskan "aku tidak memikirkanmu", saat yang sama bagian belakang dari sulkus entralis memerintahkan anterior lobus frontalis untuk memikirkanmu. Aku benci keadaan seperti ini. Pagi ini, pegawai rendahan sepertiku harus berangkat bekerja, dan tidak mungkin menyalahkanmu jika aku terlambat nanti. "Terjaga karena memikirkanmu semalaman" bukan salah satu pasal dalam undang-undang pengampunan yang diterima bos besarku untuk keterlambatan pegawai baru sepertiku. Ah sudahlah, toh nyatanya pagi ini aku terlambat, sekian menit saja.

Ingin rasanya sekali saja dalam satu kali dua puluh empat jam ini tak seorangpun yang kuhubungi, ada sesuatu yang membutuhkan waktu untuk berpikir tentang dirinya sendiri. Keegoisan yang membuatmu terhindar dari keangkuhan. Kesendirian menyadarkanmu bahwa memang sendi-sendimu masih nyaman dengan kesendirian. Kemarin otakku mengatakan hal yang aneh,
"Tidak cukupkah hukuman yang aku terima dengan kehilanganmu, hingga kamu masih menghukumku dengan kebencianmu?"

Dengan jari-jari ini, otakku lebih fasih berbahasa daripada lidah penuh ludah. Banyak hati yang tersayat karena racun dari madah yang keluar bersama kata. Tapi disini, aku menuliskan banyak hal tanpa menuliskan tentang siapa, tentang apa. Kubiarkan saja otak-otak cerdas kalian menerka kata-kata. Harapanku sebenarnya sederhana, bertanyalah padaku tentang buangan jariku. Lalu aku akan menanyakan banyak hal tentangmu, sekedar lebih mengenalmu. Nanti saja, suweda yang menggigil bukan gegaman yang pas untuk menuliskan banyak perihal, mereka sedang sebeku otakku.

Selamat malam, parasit malaria, bulir hujan, juga kamu..


Cahya Bagus Mandalukita

Thursday, July 25, 2013

Kepadanya Kutuliskan sebuah perihal

Kaki Bangku Sekolah Dasar, yang kupahat kepadanya namaku dengan gunting,sebuah nama yang mungkin sekarang telah terukir pada tiang-tiang kandang ayam, atau ikut terbakar saat si penjaga sekolah membakar ikan.
...
..
.
Induk ayam, berkotek sangat ribut pagi tadi, mengabarkan kelahiran telur-telurnya,sekiranya aku peduli.
...
..
.
Daun kembang sepatu, mati-matian bertahan untuk tak gugur karena mencintai seekor kepompong pada ranting coklat tua yang masih setia menopangnya.
...
..
.
Sepasang ikan mas koki, dalam akuarium kaca bulat milik sepasang kekasih yang telah saling meninggalkan, tak seorangpun mempedulikan nasib mereka berdua.
...
..
.
Parasit Malaria, mereka membuatmu tubuhmu menggigil, perutmu mual seperti ada kupu-kupu sebesar sepasang telapak tangan mendesak ingin keluar, sendimu linu melepaskan semua tulang yang belum sempat kau banting mencari recehan, seperti jiwa yang sedang jatuh hati, dan mereka benar-benar merusak hati, ginjal, pun lambung.
...
..
.
Sepucuk surat cinta, dituliskan oleh seorang gadis baru tamat sekolah menengah pertama, untuk kakak kelas yang setaun kemudian pergi meninggalkannya,juga melupakannya. Tersimpan rapi pada kotak tupperware bekal anak SD. Masih wangi.
...
..
.
Segenggam recehan, yang dikumpulkan pada bekas kaleng keripik, benar-benar seperti harta karun bajak laut, hanya tidak terpendam. Suatu saat akan membuat susah penjaga warung di ujung jalan saat kubawa untuk membeli keripik yang sama.
...
..
.
Selipatan biru, yang mati-matian bersembunyi pada ujung paling dalam sakumu, bersembunyi makin dalam saat kau rogohkan tangan pada lipatan celanamu, hal  yang susah payah dilakukan hanya untuk menanti saat yang tepat menyelamatkanmu dan membuatmu tersenyum lebih lebar daripada saat kau paksakan ketika patah hati.
...
..
.
Irama, yang didengar begitu indah saat jatuh cinta, lagu yang sama berdendang begitu kelu saat hati yang sama patah.
...
..
.
Teriakan histeris, para suporter fanatik klub sepakbola Inggris yang begitu gembira saat tim nasionalnya sendiri habis dipecundangi.
...
..
.
Sebulir air mata seorang gadis pengamen kecil, menatap bulan dengan perut lapar. Recehannya tercecer saat berdesak-desakkan di atas kereta ekonomi  diesel saat pekerja kelas menengah Jakarta pulang mengais recehan yang lebih besar.
...
..
.
Senandung rintik hujan pagi ini, hujan mengejan merintikkan airmata menjadi pelangi pada arah kiblat. Sedang induk ayam yang kemarin berceloteh, sekarang sudah bungkam, pagi ini terlalu dingin.
...
..
.
Kabut, turun merengut, gerimis, merintik menangis, keduanya menjadikan pagi ini sendu, kesedihan palsu seekor belatung yang menggeliat pada bangkai musang di halaman belakang.
...
..
.
Suara mesin pencetak berkas, yang tak akan kamu mengerti walaupun kujelaskan berulang kali. giginya berisik, bergemelatuk sedari pagi. Sibuk meludah pinang hitamnya pada kertas putih rangkap tiga.
...
..
.
Rindu yang kutumpuk, tak perlu pupuk, semua rumput yang tak kusiangi menjadi penyamaran yang tak tersaingi. Tak ada yang tau aku merindukanmu, saat kau mengapit lengan kekasihmu dan mengintip dibalik punggungnya. Kecuali aku, kaku.
...
..
.
Amarah ramah,sepasang tangan kecil menjamah sepasang payudara tempat mengucurnya air susu untuk anak dari seorang ayah bejat yang meninggalkan rumah dan memeluk seorang perempuan lain di ujung jalan.
...
..
.
Dan semua bidak budak bedak yang menutupi wajahnya dengan topeng tepung, putih dan patuh. tolong hentikan, kamu cantik saat kain yang menutupi rambutmu kembali kau tarik, berhenti melemparkannya pada lemari kayu, kamu membuat wajahmu sayu,tak lagi ayu.



Cahya Bagus Mandalukita

Wednesday, July 17, 2013

ABAIKAN....











ga tau kenapa gue jadi kepikiran buat baca psak no 1 ampe kelar yang ga tau ampe berapa angkanya..Nganggur sih nggak,tapi kalo udah nganggur luar biasa bengongnya....










Monday, July 15, 2013

tragedi hilangnya salah satu kepribadian gue

udah dua bulan sepertinya gue ga ngubek-ngubek nih blog hina gue, ada beberapa alasan sih sebenernya,tapi buat kali ini gue cuman pengen cerita satu alesan aja,,gapapa kan ya..

laptop gue ilang men!!!!kok bisa?panjang ceritanya,sepanjang cewek lo cerita tentang bajunya yang makin hari makin mepet sama perutnya, mungkin juga sepanjang curhatan temen lo yang jomblo 23 tahun ga kelar-kelar. Curhatnya sih sama, tentang gimana dia pengen deketin cewek, tapi yaa cerita sepanjang itu cuma berhenti sampe cerita dia pengen aja, berasa liat sinetron tersanjung gitu lah. Lo udah tau pasti bakal ada lanjutannya, tapi lo agak males nontonnya. Ya iyalah males, udah ketebak sob endingnya!! Untungnya salah satu temen gue yang udah jomblo 23 tahun ceritanya udah ga hambar lagi, dia lagi ngedeketin cewek, yang ketemuan di atas pesawat, amazing *gue perlu ijin ama presiden kalo mau nyomot namanya disini,jadi biarin aja dia ngomongin semua sodaranya di hutan belantara kalo baca ini, seenggaknya ga ada yang tau siapa yang gue maksud,,hahaha..

sebelumnya gue mau minta maaf, gue ga peduli sih kalo kalian-kalian pengen ngebaca artefak yang judulnya "Hilangnya Laptop Penuh Kenangan" yang gue pahat di blog gue ini. biarpun gue bilang ini artefak, tolong jangan salah paham, komputer yang gue pake ini biar jadul bukan terbuat dari batu baidewei. cuma tulisan gue ini kan ga bakal hilang biarpun gue udah punya cucu 45 biji, kecuali gue dengan sangat kejam ngehapus tulisan-tulisan hina gue ini, makanya gue bisa bilang ini artefak yang bakal jadi peninggalan prasejarah hidup gue. Sip, ada baiknya kita kembali ke cerita cinta dua dunia. iya, cinta gue ama laptop gue, cinta gue ama dia (baca : laptop gue)  dipisahkan... Peristiwa memilukan itu terjadi gara-gara gue janjian ketemu sama dua cowok binal dan dua cewek preman. Iya, dua cowok yang gue temuin ini binal, mereka lagi ikut BINaan mentAL. Yang satu sebut saja lelaki "Beruntung". Nama dia artinya emang beruntung. Temen gue yang satu ini sukaaaaa banget ama temennya, kalo lo ga mau disebut cinta mati, ya udah, gua sebut aja "SUKA BANGET". kenapa banget, karena ada anget di dalam banget, kalo lo udah suka pake banget, berasanya anget kalo lo deket.*maksud gue minta maaf diatas itu ini, gue berharap lo pikir-pikir ulang deh kalo mau baca lebih jauh blog gue,mungkin bakal ngerusak fisik, mental, atau mungkin masa depan lo

Oke,minta maaf selesai, minta maaf itu ga usah lama-lama, paling lama ampe lagu syukur yang dipake mengheningkan cipta pas upacara selesai dinyanyiin,abis itu udah, jangan diinget-inget lagi. Sekarang gue lanjutin aja yak, dan sumpah gara-gara temen-temen gue ini gue tau dan yakin kalo cerita-cerita di FTV itu semua, iya SEMUA, kurang gede?? SEMUAAAAA kayaknya emang based on true story, ceritanya si "beruntung" ini sinetron banget. jatuh cinta sama temennya yang udah dia anggep temen banget, sampe ga punya nyali buat ngebekep, takut kalo ntar ternyata bukan jodoh terus putus, hubungan mereka bakal kayak roti digebukin sampe bengep, ancuurrrrrrr sampe remah terakhir.

 Terlepas dari keheranan gue akan ketakutan temen gue yang satu ini, gue salut juga sih ma ni bocah, dia bisa mati-matian bilang kalo dia nggak suka, padahal gue dan tiga temen lainnya semua sepakat kalo sebenernya dia suka banget ma temen ceweknya ini, bahkan mungkin temen gue yang jomblo 23 tahun yang lagi deketin cewek yang ketemuan di atas pesawat juga kayaknya bakal sepakat kalo si "beruntung" ini suka mampus ama tuh temen ceweknya, bayangin, orang tanpa pengalaman cinta aja bisa bilang gitu, gimana gue yang punya banyak pengalaman putus cinta!!!! ehmm, kalo gue liat perutnya sama kisah cintanya sih, gue curiga dan KAYAKNYA  semakin yakin kalo mungkin dia titisan pangeran tianfeng, reinkarnasi pangeran selanjutnya setelah jadi tipatkai.

temen binal gue  cowok yang satunya lagi sebut saja OM, selain karena emang dia cowok paling tua diantara kami,mukanya juga om-om banget, kisah cintanya ga kalah tragis,tapi sepertinya mulai sedikit realistis, udah ga banyak nangis, ga banyak ngemis, lebih sering pake baju gamis dan puasa senen kemis, ya dompet mah tetep aja kembang kempis,kayak gurita kebelet pipis. Iya, kalo gue ga salah inget, 5 tahun terakhir ini, dia udah diputusin sekitar 4 kali. biasa aja kan ya? terus apa yang aneh? aneh, yang mutusin dia 4 kali itu satu orang, dan yang lebih ajaib lagi,dia ga pernah jadian. satu kejadian lagi yang bikin gue makin yakin kalo ftv yang selama ini gue tonton buat menjaga tingkat objektifitas gue dalam menilai cewek itu cantik secara lahiriyah ato enggak, ternyata memang based on true story.

dua orang yang temen gue cewek ini rada susah di deskripsikan,yang satunya preman,sebenernya cuman mukanya aja yang keras sih,khas sumatera utara laaah,gue lebih suka bilang dia misterius,dia susah banget disuruh cerita tentang hidupnya dia,apalagi kalo urusan cinta,ampe nenek2 lo paksa make rok mini juga ga bakal mau cerita. Tapi dia pendengar yang baik sih,aseliii..kalo lo cerita dia ga bakal nolak buat ngedengerin, tiap kita cerita dia ngedengeriiinnn aja,giliran kita minta cerita dia tetep ngedengeriiin aja,,kita udah mau pulang dia tetep ngedengeriiin ajaa,,waktunya bayar makan juga dia tetep ngedengeriinnn aja,bener-bener pendengar yang baik lah.

satunya lagi ,termasuk angkatan 45 umurnya kalo dibandingin ama kita yang generasi 90 ini. cewek yang rada bener dikit lah, masih ada ciri-ciri cewek didalam dirinya,,agak sensitif, galau LDR, ga pernah nolak kalo diutangin pulsa,bayarnya kalo inget aja,orangnya ikhlas banget,kalo misalnya kita lupa punay utang,biasanya sih dia hapusin utang kita,*sengaja gue puji2 biar dia ga berhenti ngutangin gue pulsa.. 
udah itu aja,ntar dia ngambek kalo gue hina-hina,ntar utang gue ditagih semua,ntar gue jatuh ke dalam jurang derita ga punya duit,maklum aja,perbandingan aset ma utang gue udah ga balance, kayaknya aset gue semuanya dibeli pake kutang. Buat dua temen cewek gue ini ga usah gue sebutin namanya ya, gue ga pengen gue besok udah ditemukan terpotong-potong dalam karung depan hotel melati,mohon pengertiannya ya...



jadi ceritanya gue lagi ketemuan sama empat bocah abnormal,karena orang normal ga bakal mau temenan ama mereka,gue juga termasuk golongan orang-orang abnormal,dan kita maen uno..terus tiba2 pas mau balik gue liat tas gue udah ga ada,di dalemnya ada laptop,jam tangan,celana basket gue,dan kolor bekas maen basket,lupakan benda terakhir,ga pantes buat kalian inget-inget,bisa mimpi buruk dicium cumi-cumi ntar malem..udah gitu aja,akhirnya hilanglah kepribadian gue itu bersama kenangan-kenangan di dalemnya..
sebenernya gue ga niat ngasih tau kalian kalo barang gue ilang,gue lagi kangen sama bocah-bocah abnormal itu,gue akuin kita ga selamanya damai-damai aja,tapi kalo berantem ya udah,selesai ga lama setelah kita berantem,dan gue termasuk yang paling sering cari gara-gara. Gue termasuk manusia yang punya skill buat bikin orang pengen nabok cukup lengkap. Usil iya,pertama kenal ama si "beruntung" itu dia lagi ulang taun,,gue ambil dompetnya dan gue ngajak anak-anak ke bintaro plasa buat gue traktir pake duit dalem dompetnya tu bocah. Mulut gue kata mereka ga disaring, kata si 'beruntung', bibir gue bibir janda,gue ga tau kenapa dibilang gitu ama dia,mungkin dia udah pernah ngerasain mulut janda,,tapi kan dia ga pernah ngerasain bibir gue kan ya..orang yang aneh--"
sekedar konfirmasi,sebenernya mulut gue udah ada saringannya,cuman ya lobangnya gede-gede aja,jadi batu koral juga masih lolos biar disaring juga. ah sudahlah,makin banyak gue inget kalian,makin kangen gue ama kalian..

semoga semua berjalan sesuai harapan masing-masing, kita saling mengenal,saling mengingat,dan (semoga) masih saling mendoakan.


Gue pengen upload foto,,tapi susah banget dah upload foto disini,,oh iya,sekarang gue ada di Timika, Papua.. Kok bisa?ya bisa..next post bakal gue ceritain..udah gitu aja,wasalam:D



Cahya Bagus Mandalukita

Twitter Bird Gadget