Jika kamu tidak tahu, hari ini tanggal 21 Maret, World Poetry Day.
jadi kukumpulkan sampah yang berserakan sebulan tiga ini. Sudah kukatakan ini sampah, jadi memang ini cukup membuat muntah..
***
Kita berdua mencipta lagu sedih, kamu membuat melodi, sedang aku membuat puisi.
Kamu bernyanyi, aku sendiri, sudah. sajak ini selesai.
***
Aku berpikir, sepertinya aku adalah kumpulan-kumpulan kenangan, dari para perempuan yang kucintai, dulu.
Dengan bagian terbesarnya adalah dirimu. Hanya saja aku tak tahu, apa tubuh kenanganku yang mulai tanggal mampu membuatmu tetap tinggal?
***
Mereka, kekasih diri mereka sendiri, meminta orang lain jatuh hati pada
kekasihnya. Lalu cemburu, merasa tak dikasihi seperti seharusnya,begitu?
***
Apa kamu percaya kalo kamu orang baik? Apa kamu percaya aku orang
baik? Jika keduanya kau jawab iya, jangan tanya lagi kenapa aku ingin kita bersama.
***
Dinding,ciptaan manusia untuk memisah-misahkan apa yang dulunya
satu, lalu mereka membuat jendela, untuk saling mengintip malu-malu.
***
Aku suka menulis, kamu suka musik. Setiap kamu menangis aku hancur tiap detik.
***
Malam ini dingin, biar saja seluruh tubuhku menggigil. Asal dadaku tidak. Disana mendekam sebuah tulang rusuk,yang kupanggil kamu.
***
Hati tidak akan pernah mau mengikuti kata-kata untuk mencoba sekedar singgah, mereka bukan sesuatu yang mudah betah
***
Kemarin aku mencoba menulis sajak dari semua benda dalam kamar, tidak bertahan lama,terlalu penuh kenangan memuakkan.
***
Dunia ini aneh,sekali patah hati dan semua orang berpikir dia jatuh
selamanya, karena itu aku tak menggilai dunia,bukankah kamu dari surga?
***
Kamu yang tercantik dari semua gadis berhati baik. Tentu saja paling baik diantara semua gadis berwajah cantik.
***
kalian melihat seorang sendiri menulis puisi itu berkudis,sedang
pasangan jatuh hati romantis. Apa Nelson Mandela perlu hidup sekali
lagi?
***
Aku punya seorang kawan. Ingin kusumpahi agar mati dan bereinkarnasi menjadi aku, kurasa dia terlalu lama tak jatuh cinta.
***
Jika aku tak bisa memejamkan mata, apa karena kau belum sampai pada
pintu masuk ke mimpiku, atau aku yang sebenarnya sedang bermimpi buruk?
***
Mereka bilang aku egois. Benarkah sekuat itu aku tak ingin kehilanganmu?
***
Nilai sekolahku tak pernah berlaku padamu, otakku seperti kucing yang
kamu pangku. Tak ingin berkata apa-apa, hanya ingin tetap disana.
***
Malam ini hujan,besok rumput akan bergembira. Selalu begitu, masih terus membuatku mencintai pagi buta.
***
Kita bertemu pada pertigaan. Kamu belok kiri,sedang aku masih terjebak
lampu merah. Apa pak polisi akan berbaik hati membiarkanku mengejarmu?
***
Aku terdiam dalam kertas-kertas yang terus kosong, puisi-puisi ini lebih ingin menyapamu diam-diam.
***
Jika gadis terbuat dari tulang rusuk,penciptaannya pasti setelah kamu. Saat kalian bertemu, mereka pasti tau rasanya bersandar pada dadamu.
***
Sejauh-jauhnya jarak adalah saat kamu mulai saling membenci, karena rindu tak akan mampir padamu, rindu dan benci seperti musuh.
***
Terakhir kali aku melihat jam 00.00, mereka berkata tidak ada yang rindu
aku, mereka salah.. Aku hanya belum mengetahui namamu,bukan begitu?
***
Konon, kamu masih menungguku sama baiknya seperti dirimu. Mungkin masih
lama, atau bisa jadi besok itu terjadi. Tolong bersabar, sedikit lagi.
***
Mereka menganggapku gila karena bercerita tentang cinta, sedang milikku
sendiri patah. Aku masih punya cinta untuk ibuku,mungkin mereka lupa.
***
Beberapa orang mudah jatuh hati, tapi mereka hanya berbohong saat berkata ingatan mereka tentang cinta mudah terkuras habis.
***
Apa otak masih harus berdebat tentang kepemilikanmu,sedang hati saja tak peduli?
***