I
Sepanjang siang kutunggu terbit bulan sabit
Bukankah itu terlihat sepertimu yang sedang
tersenyum dengan
Memiringkan kepala
Atau seperti liontin kalung dari nenekmu
Pagar leher yang kamu kitarkan
Agar kamu tak lupa
II
Entah ini suara kumbang, jangkrik atau apa
Mereka terus berteriak, “pergi!pulanglah ke
rumah!”
Aku masuk pada sebotol air mineral
Berguling ke selokan dan tidur
Apa lukisan yang pertama kali kulihat
pipimu yang menggembung sebal?
III
Apa bedanya
membuat mata terpejam
Dan begadang menyapa malam
Keduanya membuatku melihat gelap
Aku memilih bergurau dengan malam
Gelap yang kulihat saat pejam, seringkali
Adalah kantung mata milikmu di bawah bulan
IV
Biar kutebak alasanmu suka terjaga
Tugas bidadari memintal awan untuk kulihat
Besok siang tak bisa digantikan, kan?
V
Bintang-bintang yang tak berhenti berkedip
Satu nada dengan sesuatu yang coba
Kuingat-ingat sepanjang siang
Malam ini aku yakin, mereka menari
Seirama dengan denting pianomu
di ruang tamu
0 comments :
Post a Comment