Monday, January 16, 2012

PSAK 103, akuntansi salam

salam ini juga sejenis akad jual beli sob,,dimana barang disediakan dengan model pesanan dengan pengiriman di kemudian hari oleh penjual dan pembayarannya dilakukan oleh pembeli pada saat akad disepakati sesuai dengan syarat2 tertentu.

kalo penjualnya pesen ke pihak laen buat nyediain barang pesanan pembeli dan pemesanan kepada pihak laen ini dengan metode salam juga maka ini disebut salam paralel


barang yang dipesan harus jelas karakteristik dan spesifikasinya,,apabila terjadi perbedaan spesifikasi atau cacat pada barang karena kelalaian penjual,maka menjadi tanggung jawab dari penjual.

alat pembayaran harus diketahui secara jelas,,mau itu kas,barang, atau manfaat.tapi alat pembayarannya ini gag boleh dalam bentuk pembebasan utang penjual,ataupun piutang milik pembeli dari pihak lain.

transaksi ini dilakukan karena pembeli berniat memberikan modal lebih dulu biar penjual bisa memproduksi barangnya,barang yang dipesan memiliki spesifikasi khusus,atau pembeli ingin mendapatkan kepastian dari penjual.transaksi salam ini dianggap selese kalo penjual udah ngasih barangnya ke pembeli.artinya udah terjadi perpindahan kepemilikan.

Pengakuan dan Pengukuran


Pembeli


ini agak aneh tapi logis kok,,jadi waktu pembeli ini ngasih bayaran ke penjual,maka pembeli mengakui piutang salam,dimana anehnya?karena biasanya piutang diakui oleh penjual,bukan pembeli,dimana logisnya?ya karena penjualnya punya kewajiban buat ngebayar ke pembeli berupa barang.kenapa g dicatat sebagai pembelian?karena kepemilikan barang belum berpindah,ini hasil pemahaman gue dari baca psak ya,jadi kalo salah saya mohon koreksi..

modal usaha yang dikasihkan sama pembelinya ini bisa berupa kas atopun nonkas,kalo kas diukur dan dicatat sebesar yang dibayarkan.kalo nonkas diukur dan dicatat berdasarkan nilai wajarnya.kalo ada selisih antara nilai wajar sama nilai tercatat aset nonkas yang diserahkan,itu diakui sebagai kerugian/keuntungan pada saat penyerahan modal usaha.

nah,,kalo barang pesanan udah diterima,pengukuran nilainya sebagai berikut:
a.kalo barang sesuai pesanan:dicatat sesuai nilai akad yang disepakati
b.kalo barang g sesuai pesanan:kalo nilai wajar lebih tinggi dari nilai akad maka dicatat sesuai nilai akad,kalo lebih rendah dicatat sesuai nilai wajar.

kalo pembeli belum menerima seluruh /sebagian sampai jangka waktu jatuh tempo maka:
a.kalo jangka waktu diperpanjang :nilai piutang yang tercatat sebesar nilai piutang yang belum dipenuhi sesuai nilai yang tercantum pada saat akad
b.kalo akad salamnya ini dibatalkan baik seluruhnya maupun sebagian,maka piutang salam ini dipindahkan menjadi piutang yang harus dilunasi oleh penjual sebesar bagian yang tidak dapat dipenuhi.piutang yang harus dilunasi oleh penjual ini dipisahkan dari piutang salam.
c.kalo akad salam ini dibatalkan seluruh /sebagian tapi penjualnya memberikan jaminan kepada pembeli:kalo hasil penjualan jaminan itu lebih kecil daripada nilai yang tidak dapat dipenuhi maka selisihnya diakui sebagai piutang yang harus dilunasi oleh penjual, tapi kalo lebih besar maka selisih lebih itu jadi hak penjual.

sekarang kita bahas dikit masalah denda:
denda ini cuman bisa dikenakan pada penjual kalo penjual itu punya kemampuan buat menuhin tanggung jawabnya tapi dia g menuhin itu,,maksudnya gimana?jadi denda-denda ini g berlaku buat keadaan force majeur,,misalnya.lu pesen ikan ama tuh orang,terus pas dia nangkep ikan,tiba2 badai,,terus perahunya tuh orang bocor,nah,karena perahunya bocor,tuh orang tenggelam,terus tuh orang terdampar di pulau terpencil,,ditemenin monyet ama kura2,nah,orang kayak gini g bisa lu kenain denda sob!!

terus denda ini masuk kemana?nah,denda kayak gini g boleh diakui sebagai pendapatan operasi,pendapatan lain2,jatah preman,ato apapun lah itu,dana ini masuk ke dana kebajikan sesuai yang udah gue tulis di psak 101.bisa dipahami?

Penjual


pas pembeli ngasih duit modal ke penjual,maka penjual mengakui utang salam,sebesar modal salam yang diterima,,kalo berupa kas,ya diakui sebesar kas yang diterima,kalo berupa nonkas,diakui sebesar nilai wajar aset nonkas yang diserahkan oleh pembeli.


kewajiban salam dihentikan ketika terjadi penyerahan barang kepada pembeli,kalo dilakukan secara salam paralel,maka selisih antara biaya perolehan barang dari pihak lain dengan jumlah yang dibayarkan oleh pembeli akhir diakui sebagai keuntungan /kerugian pada saat penyerahan pesanan kepada pembeli akhir.


sekiaannn,,silahkan dicemooh kalo ada yang salah,,saya mah lapang dadaaa,,:D


0 comments :

Post a Comment

Twitter Bird Gadget