Tuesday, February 12, 2013

#Bangkukosongtaman


Bangku kosong taman, mendengarkan gelak tawa pagi, menerima rintih tangis derita hujan.

Ditinggalkan sang raja siang, sendiri bersama dengan cekat dingin malam, menanti embun menyejukkan.

Bangku kosong taman, mempertanyakan keadilan. Menemani pasangan berpelukan, lalu dengan cepat ditinggalkan ketika hujan. Melihat pasangan berjalan perlahan dibawah teduh payung kenangan.

Bangku kosong taman, bahkan bintang memerlukan pekat malam untuk memanjakan mata. Dan awan lembut mampu menaklukkan amarah surya. Mengertilah, gelap tidak buruk, dan tidak ada alasan untuk terpuruk.

Bangku kosong taman, semua yang terjatuh harus berdiri sebelum berlari. Semua luka dicipta dengan perih. Tapi sadari, mereka pasti mengering, bahkan bekasnya akan menjadi cerita dengan dua cara, penuh tawa atau dengan bangga.

Bangku kosong taman, mereka yang pergi tak perlu ditangisi. Bukan untuk disesali. Bukankah sejak awal mereka tidak pernah benar- benar kau miliki?

Bangku kosong taman, umurmu telah ditentukan. Sisanya adalah pilihan. Mulai berjalan perlahan, atau tersungkur terpuruk. Kubur dirimu sendiri dalam kesedihan.

Bangku kosong taman, mereka yang pergi saling mendekap pelukan, relakan saja dengan senyuman. Jangan juga mengasihi mereka yang berjalan lesu sendirian, suatu saat mereka akan kembali berpasangan.

Hei bangku kosong taman, sudah cukup kamu bertanya. Terlalu banyak aku bercerita. Percaya saja, semua cerita berakhir bahagia.


Padamu, dariku, untuk mereka, bersama kita, Dia


Cahya Bagus Mandalukita

0 comments :

Post a Comment

Twitter Bird Gadget