Kerajaan kecil ini busuk, berisi menteri-menteri mabuk. Memikirkan
raja dalihnya, tapi para prajurit terus dicambuk. Kalian lihat saja pada saatnya mereka
mengamuk dan kalian para sapi gemuk,akan terbantai remuk.
Mereka memegang pena ajaib, menentukan nasib. Gaib, mereka
membuat jiwa para prajurit kelas satu ini menciut, menjadi anjing-anjing
penjilat remah roti,
”Hari ini kau pergi, besok kau mati!!” kata mereka tertawa, melempar bola tenis penuh liur, dan para anjing ini berlari mengejar secepatnya, itu saja kerja mereka.
Aneh, para koki diberi baju baja. Lucu, perut buncit mereka
kemana-mana. Dan para jenderal tak lagi bersenjata, mereka di beri gitar, dan
mulai bernyanyi mengganggu telinga. Tentu saja buruk, dan mereka dibuang
setelahnya. Satu-satu.
Ada sekelompok anak muda, mereka mendaftar menjadi prajurit
kerajaan. Mereka diterima, lalu ditanya, "suruh siapa masuk kemari!!" kata para mayor
tertawa. Beberapa tahun mungkin anak muda ini melakukan hal yang sama, meludah
dan mencaci para muda, Duh!
Agaknya kerajaan kecil ini dibuat ketika
bercanda. Lawak, berlomba berlagak, berkata mereka yang paling berjasa, sudah
banyak bekerja, dan melempar senjata pada sekelilingnya. Pada akhirnya, mereka
tidak menghasilkan apa-apa.
Beberapa pembesar memeluk tahta, merahasiakan bagaimana mereka
bekerja, tentu saja agar tetap duduk disana. Beberapa sibuk mengurut tangan robot mereka
yang mulai menua karena bekerja menggila. Memohon tidak dilepar pada ujung pos jaga.
Ada bagusnya, beberapa kunang-kunang hinggap disana. Semoga
mereka segera menjadi bintang, kerajaan ini butuh terang!
Cahya Bagus Mandalukita
Cahya Bagus Mandalukita
0 comments :
Post a Comment