Thursday, February 28, 2013

Untitled


Perahu tidak lagi tertambat,pergi berlayar memancung cumi-cumi bertinta biru. Angan berhembus melawan angin,mengoyak cinta yang terus dicabik cita,perahu koyak terus berlayar,angan kali ini agak lebih kencang,kaki yang biasanya digunakan mendayung diletakkan,,dibiarkannya mengikuti kemana angan melayarkan cinta,

Biar koyak,perahu yang berlayar selalu mencari daratan,rindu ,berlabuh melempar sauh,berpelukan hingga jenuh,daratan menjadikan mimpinya penuh,kepadanya perahu rela berlumut, karenanya perahu berani menentang laut, dayung tak akan berhenti mengayuh,sebelum sauh bisa berlabuh,layar pantang dilipat,jika daratan belum terlihat,,

Cincin yang disimpan,adalah kenangan,kasih yang berkarat,rasa yang hilang sekarat.pengingat relung,silap yang sama tak boleh terulang,kadang kalian akan memaksa diri,untuk saling mengikat,,tapi tak cukup kuat untuk membuat rusuk bertahan pada belikat.

Kalian tak akan mengerti caraku berbahasa,,berbisik dengan jiwa yang masih terluka,bertanya pada mereka yang sedang bahagia,kapan merasakan gairah yang sama. Cemburu selalu terjadi,pada hati yang tidak memiliki,meneriakkan bahwa dia juga ikut mencintai,apa yang kau sembunyikan dibalik punggungmu.

Aku menyelam pada pasir hisap,berusaha mencari yang kutenggelamkan padanya tiga tahun yang lalu,aku mengambang,sepertinya terlalu banyak garam,asin,semoga bukan karena air mata,,

Malam hariku gelap,sepertinya bulan  sedang terlelap,terlambat meremangkannya , pun angin berhenti meniup uap air menjadi embun, bintang-bintang turun,sebagai kunang-kunang,lalu terbang,pada matamu,

Sepertinya aku akan terlempar dan terdampar,,bisa kutebak pekerjaanku,,berbisik rindu pada botol kosong, melarungnya pada hitam ombak rambutmu,atau menerbangkannya dengan layang-layang,hingga terbuka tutupnya,dan menyiarkan pada dunia.

Sejuk embun pada daun pagi,pada musim semi,topeng musim gugur yang belum terkuak, kita berteduh,,semua indah harus dijalani,sebelum duka diratapi.hangatkan dulu musim dingin,pun musim gugur yang berangin dengan berpelukan..

Aku berguru,pada peramal,belajar cara menerka isi hati seorang perempuan, putri kerajaan ,sedangkan para penasihat saling memberi masukan,dukungan,dan mempertanyakan keyakinan,putri tak semestinya disakiti, bahkan untuk terjatuh tanpa disengaja,

Aku berlayar di atas perahu,pada laut dengan badai yang sudah berlalu,dengan ombak yang mengantarkan perlahan,padamu yang tak sekedar persinggahan,padamu,daratan pengharapan.

Selalu ada seseorang yang membuat seseorang lainnya mempunyai harapan,selalu ada satu alasan,membuatmu terus diperjuangkan.


Cahya Bagus Mandalukita

0 comments :

Post a Comment

Twitter Bird Gadget