Tanpa sengaja teringat masa,
Ketika saling meninggalkan cinta,dan memilih untuk bersama,
Saat senyuman terasa begitu indah,Saat perpisahan sesaat
begitu menikam rasa,
Menyulam masa depan,mengagumi keindahan,
Menghargai perasaan, menyesali kesilapan,
Saling menggenggam tangan menguatkan, Merapatkan pelukan
dalam tangisan,
Menangis,lalu tergelak dalam tawa.
Seiring waktu,
Aku mulai meng AKU
Teringat satu kata,
Jika memang kamu jodohku,maka kita akan saling mengerti.
Jika kau tidak dapat mengertiku,maka aku akan memahamimu,
Jika kamu tidak dapat mengubah hal tentangmu,maka aku akan menerimamu,
Begitu juga aku.
Kusadari kesalahanku,,
hingga kau lelah menangis,hingga kau gerah mengerti.
Masih aku bertanya,apa benar waktu ini
dimana kamu telah
meninggalkan semua cerita tentang kita,
Ketika senyumanmu begitu berharga,dengan rasamu yang tak
lagi tersisa,
Saat tak mampu lagi aku memintamu kembali,
Baiknya aku pergi,
Tak sepantasnya aku memohon padamu dengan keadaanku yang
tetap tertunduk,
Dan keadaanmu yang tak lagi memilihku,
Aku telah mencoba,memaksa keadaan,seperti yang sering aku
lakukan,,
Memperjuangkan apa yang aku yakini,tapi keyakinan itu
berbeda,
Kamu tak lagi meyakininya.
Jika suatu saat aku akan memintamu,maka bukan dengan keadaan
ini,
Ketika dengan percaya diri aku mampu berdiri di depanmu,
Semoga boleh aku tekankan,
Aku menyayangimu,bukan siapapun,seseorang di masa sebelum
kamu pun bukan,,
Kembali berhubungan dengannya bukan berarti aku
menginginkannya kembali padaku,
Kamu mengenalku,bukan itu caraku menghapuskan kenanganmu,
Aku yakin kamu berkata kamu tak peduli,
Jika memang Allah menetapkan kamu tulang rusukku,
Dia akan menunjukkan jalannya,meyakinkanmu,meyakinkanku
kembali,mempertemukan kita,
Doaku hanya meminta Allah menghapuskan namamu jika memang
kamu bukan jodohku,
Jika belum
terhapus,aku tidak akan memaksakan orang lain menghapusnya, siapapun.
Semoga kamu bahagia dengan cintamu cinta
Cahya Bagus Mandalukita
0 comments :
Post a Comment